ALIRAN PEMIKIRAN (School Of Thought ) MAKROEKONOMI


ALIRAN  PEMIKIRAN  (School  Of  Thought )  MAKROEKONOMI

ALIRAN PEMIKIRAN (school of thought ) pada hakikatnya muncul karena ilmu tidak bersifat statis melainkan dinamis, dinamisnya perkembangan ilmu tidak terlepas dari beberapa hal suatu masalah atau fenomena yang terjadi di masyarakat yang kemudian ditanggapi oleh para ilmuwan dengan sudut pandang yang berbeda- beda namun objek yang dibicarakan hanya satu. Sehingga timbul berbagai macam cara pendekatan permasalahan tersebut yang lebih dikenal dengan aliran pemikiran (school of thought ). Selain itu tidaklah semua masalah atau fenomina dapat didekati dengan satu sudut pandang saja. Hal tersebut karena setiap fenomena dan waktu di suatu daerah memiliki perbedaan sehingga di perlukanya cara yang berbeda pula untuk pendekatannya.
Di dalam pemikiran makroekonomi dapat dilihat dibawah ini, bagaiman perkembangan  aliran –aliran pemikiranya dari masa ke masa.

Pemikiran Kaum klasik

Menurut kaum klasik, pemerintah harus seminimal mungkin untuk ikut campur dalam perekonomian,  karena pihak swasta bisa bekerja lebih efisien dan setiap orang di berikebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang secara otomatis kesejahteraan masyarakat akan meningkat (lassez faire). Pada kegiatan pasar setiap barang yang diperoduksi pastilah ada yang membutuhkanya, dan harga mengikuti setiap keaadaan pasar. Sehingga tidak ada kelebihan ataupun kekurangan bahan produksi dan tercapaainya perekonomian yang efisien (full employment). Uang menurut mereka hanyalah sebagai alat untuk mempermudah transaksi, oleh karena itu uang yang beredar di masyarakat sejumlah apa yang diperlukan masyarakat.

Pemikiran Keynes

Keynes muncul pada fenomena besar, dimana  terjadi depresi besar (great depretion) sehingga terjadi pengangguran besar-besaran di Amerika dan negara sekitarnya. Sementara kaum klasik tidak mampu untuk untuk menjawab permasalahan tersebut bukan karena pemikiran mereka salah tetapi  fenomena yang dihadapi sudahlah berbeda. Sehingga muncullah pemikiran keynes yang menyatakan bahwa : pemerintah harus ikut campur tangan lebih banyak  dalam mengendalikan perekonomian, terutama masalah penggangguran yang terjadi pada masa tersebut. Meskipun begitu kegiatan produksi dan pemilik faktor- faktor produksi tetaplah milik swasta.

Pemikiran Moneteris (Monetarism)

Menurut kaum moneteris menyatakan bahwa : yang menjadi dasar utama penetuan tingkat kegiatan ekonomi dan harga – harga dalam kegiatan ekonomi yaitu mengenai jumlah uang yang beredar dalam masyarakat..Menurut mereka dalam jangka pendek (short run) uang yang beredar akan mempegaruhi tingkat output dan kesempatan kerja, sedangkan pada jangka panjang (long run) uang yang beredar mengakibatkan perubahan  tingkat harga (inflasi). Menurut Milton Friedman “inflasi terjadi dimana saja dan selalu merupakan fenomena moneter”.
Sependapat dengan pandangan klasik, kaum moneteris juga berpendapat bahwa harga- harga dalam perekonomian relatif fleksibel, sehingga keseimbanga pasar bisa terwujud dengan sendirinya, dan pemerintah haruslah seminimal mungkin untuk ikut campur di dalam perekonomian. Kebijakan makroekonomi aktif seperti kebijakan fiskal dan moneter hanya akan menjadikan masalah yang buruk dalam perekonomian.

Pemikiran Rational Expectation (Ratex)

John Muth merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia mengemukan premis :”ekspektasi tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi model”. Maksud dari kalimat tersebut adalah ketika seseorang mengetahui betul suatu masalah maka ia megerti apa yang harus ia ambil kebijakan yang umumnya bersifat rasional. Menurut pandangan penganut ratex, intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar lagi.

Pemikiran New Classical

Pemikiran New Classical muncul ketika harga minyak di pasar dunia megalami kenaikan yang sangat tinggi (oil boom) sehingga mengalami inflasi yang mempegaruhi kegiatan perekonomian di Amerika. Model pemikiran Edward Prescott menyatakan bahwa  output selalu akan berada pada tingkat natural. sehingga semua fluktuasi output hanyalah pergerakan dari dan ke tingkat output natural atau dalam kondisi full employment (tidak ada pengangguran). Aliran ini menggunakan tiga alat dari monetaris, market clearing (mekanisme pasar), dan rational expectation (ekspektasi rasional).
Pergerakan output dapat berubah ketika produktivitas meningkat dan memotivasi tenaga kerja karena meningkatnya upah. Jika produktifitas naik menyebabkan output meningkat dan kesempatan kerja semakin banyak.
Pemikiran New Keynesian
Pemikiran New Keynesian membahas kepada isu-isu yang berkaitan dengan peranan dari ketidaksempurnaan pasar terhadap fluktuasi perekonomian.Salah satu pemikirannya mengenai aspek penentuan tingkat upah dalam pasar tenaga kerja. Apabila upah yang diberikan telalu rendah menyebabkan : pekerja menjadi malas sehingga ouput tidak optimal, citra moral perusahaan buruk, kesulitan dalam mempertahankan pekerja yang berkualitas, dan lain sebagainya. Keynesian Baru berkeyakinan bahwa dalam jangka panjang perekonomian masih tidak akan mampu dengan sendirinya menciptakan kesempatan kerja penuh, sehingga perlunya pemerintah dalam pengambilan kebijakan.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

puisi andai waktu dapat ku putar

laporan praktikum hukum archimedes

Puisi gadis remaja yang jatuh cinta